berawal dari BM lihat mandalawangi pakai mata kepala sendiri, akhir bulan september lalu saya dan tiga orang teman akhirnya pergi ke Cibodas untuk naik Gunung Pangrango. 

apakah keinginan saya untuk buka tenda di lembah mandalawangi bisa terpenuhi? 
apakah ujian terberat dari perjalanan ini? 
berapa kecepatan maksimal motor yang kami gunakan jika waktu tempuh dari beji-pangrango memakan waktu 180 menit? 

jawab kuisnya di kolom komentar dan menangkan hadiah jalan-jalan ke pangrango pake modal sendiri. 

 
Pra Pendakian: 12.00 AM - 06.00 AM 
setelah semua orang ngaret karena janjian ketemu di depok jam 10 tapi baru ngumpul jam 12 malam, kami bergegas bongkar daypack untuk packing dan oper-operan barang bawaan. menyadari bahwa makanan yang kami bawa udah kayak mau buka warung di atas padahal yang mau jalan cuman empat orang, kami akhirnya menyisakan sedikit makanan untuk ditinggal di bawah. 

sebetulnya packing daypacknya sih gak lama - cuman gaktau kenapa orang-orang ini abis masukin barang dikeluarin lagi, misuh-misuh lagi, masukin lagi, keluarin lagi. gitu terus sampe diingetin udah mau pagi lagi. 

jaket-jaket sudah dilipat rapih, makanan dibungkus koran. setelah foto-foto karena punya tripod baru, kami langsung jalan dari kontrakan di daerah beji depok sekitar jam 1 malam. bau-bau nyampe cibodas langsung tracking sih ini :)

pake tripod baru

perjalanan depok-cibodas pakai motor beat fi keluaran tahun 2013 memakan waktu sekitar 3 jam, sedangkan perjalanan menggunakan motor beat injection keluaran tahun 2018 memakan waktu sekitar 3 jam. alias sama aja, gak ada bedanya. 

nyampe di basecamp kami ternyata masih sempet (maksa) tidur sekitar 30 menit, dan memutuskan memulai pendakian jam 6 pagi. 

ngomongnya sih "udah kita gak usah tidur, nanti kita tidur di jalur aja" 
pernyataan yang gak bisa dipercaya sama sekali. nyatanya, gak ada adegan tidur di perjalanan ini sampai jam 11 malam nanti. alias ujung-ujungnya tidur di camp. 

muka-muka baru tidur setengah jam

Pendakian: 06.00 AM - 09.00 PM

perjalanan dari basecamp ke telaga biru memakan waktu sekitar 55 menit. di telaga biru kita gelar footprint, istirahat, makan, leha-leha, jualan kopi, dan foto-foto. yang tadinya cuman mau stay 25 menit aja akhirnya kebablasan sampai 45 menit. 


telaga biru

perjalanan ke pos-pos berikutnya (sampai puncak) memakan waktu sebagai berikut: 

Basecamp - Telaga Biru: 55 Menit 
Telaga Biru - Rawa Gayonggong: 7 Menit 
Rawa Gayonggong - Panyangcangan: 6 Menit 
Panyangcangan - Rawa Denok 1: 30 Menit 
Rawa Denok  1 - Rawa Denok 2: 18 Menit 
Rawa Denok 2 - Batu Kukus 1: 8 Menit 
Batu Kukus 1 - Batu Kukus 3: 45 Menit 
Batu Kukus 3 - Air Panas: 30 menit 
Air Panas - Kandang batu: 8 Menit 
Kandang batu - Panca Weuleuh: 23 Menit 
Panca Weuleuh - Kandang badak: 26 Menit 
Kandang badak - Simpang Pangrango: 2 Menit 
Simpang Pangrango - Puncak: 3 Jam 12 Menit 

di pos air panas yang ternyata airnya anget, kita sempet berenti untuk istirahat. gue minum teh, mahe makan kebab, kora bagi-bagi kopi ke orang yang lagi berenang dan tembok mandi bola. 




puas istirahat, kami kemudian melanjutkan perjalanan. akhirnya setelah menjalankan manajemen perjalanan yang cukup tertib dengan aturan 25:5 (25 menit ngobrol, 5 menit jalan) kita tiba di kandang badak jam 12 siang. 

ini adalah pos terakhir sebelum persimpangan yang akan memisahkan jalan antara orang yang mau muncak gede dan muncak pangrango. kandang badak yang populer dijadikan area camp ini dilengkapi dengan sumber air, warung, toilet, dan musola seadanya. bahkan ada fasilitas mukena walaupun mungkin udah dipake sejak masa habibie jadi presiden. 

dikandang badak inilah kami mengadakan rapat paripurna mengenai apakah sebaiknya kita buka tenda di mandalawangi atau balik ke depok di kandang badak aja. 

rencana awalnya sebenernya adalah kita akan ngecamp di mandalawangi, tapi kami mulai tergoda melihat  berbagai poin plus nge-camp di kandang badak yang antara lain adalah kesediaaan fasilitas yang lengkap, udaranya yang relatif ramah ke kulit, serta ringannya bawaan yang perlu kami bawa untuk summit dan berbagai poin plus lain. 

kami sempat melakukan voting yang berakir dengan seri karena gue dan tembok mau ke mandalawangi sedangkan kora dan mahe mau di kandang badak. 

tapi akhirnya setelah beribu debat panjang, kami sepakat untuk ngecamp di kandang badak. 
dan keputusan ini menyelamatkan kami. 

tenda dibangun, logistik di sortir, kami bergegas ke puncak sore itu juga dengan harapan bisa melihat sunset di lembah mandalawangi. kopi, mie, dan kompor disiapkan untuk ngopi-ngopi cantik di atas. 

namun ternyata pendakian sebenarnya baru saja dimulai - jalur pendakian dari kandang badak ke puncak pangrango benar-benar bikin dengkul nyeri. tanjakannya yang curam bangettt, ditambah testimoni para pendaki yag baru turun bikin mental ciut dan ingin menyerah. 

"masih lama banget, 3 jam lagi lah" 

walaupun summit tanpa daypack, perjalanan ini tetep terasa banget beratnya. 
pada kesempatan ini saya mau sampaikan 'rispek abangku' kepada bako, suwe, bang dwi, dan rapel yang memilih ngecamp di mandalawangi dan naik ke atas dalam kondisi hujan di malam hari 🙇🙇🙇



selain dikasih cobaan dari bentukan jalurnya yang masyaallah, kami juga dapet cobaan dari launching paralel kentut kora yang udah mepet juga sama launching ee nya. gatau deh kalo diitungin bener-bener keknya ada dia kentut sampai 60-an kali. masalahnya kentutnya all in one banget, bunyi iya, banyak iya, bau juga iya. 

semoga kesabaran gue sepanjang jalur kandang badak-pangrango bisa dikonversi jadi saldo dana. 

habis gelap terbitlah terang 
habis berantem karena kentut terbitlah tanda-tanda puncak pangrango 

kami tiba di puncak sekitar pukul 5.45 - benar-benar hampir kehilangan momen matahari pamit di ufuk barat. mandalawangi yang gue lihat hari itu emang bagus bangettt. sepi, dingin, awan, luas. rasanya pengen duduk aja ngeliatin matahari turun pelan-pelan. 




rombongan cuman bertahan sekitar 10 menit di atas, bukan karena pengen buru-buru turun tapi emang sudah masuk waktu malam. Gak ada agenda masak mie dan minum kopi, karena gada air yang bisa digunakan. Ditambah angin yang mulai kencang - kayaknya lebih baik buru-buru turun dan masuk ke dalam sleeping bag masing-masing. 

perjalanan kembali dari mandalwangi ke kandang badak kurang lebih memakan waktu sekitar dua setengah jam. ada adegan gue keseleo dan nubruk tunggul pohon. kita juga ketemu tikus hutan yang lucu dan imut. 

tiba di camp jam setengah sembilan, langsung masak makan malam, bersih-bersih dan bobo.

--- 

besok paginya setelah subuhan dan tidur lagi- gue bangun siang. indahnya tidur tanpa mengejar summit pagi-pagi. hal pertama yang dilakukan setelah melek adalah menghabiskan timbunan logistik yang berasa kaga abis-abis. ini makhluk yang naik cuman empat orang tapi perbekalannya kayak rombangan enam orang.

pagi itu rombongan ini makan tomyum, kebab, nugget, sosis, dan minum teh. 
selesai makan ditutup dengan adegan beres-beres dan akhirnya cabut dari kandang badak jam 12 siang. 

perjalanan turun jelas lebih cepat, walau sempat ngaso cukup lama di telaga biru kami akhirnya tiba di basecamp jam setengah enam sore. 

mandi air hangat, langsung gas lanjut kembali ke depok. 

benar kata salah satu teman saya, misuh-misuh dan pedesnya dengkul di perjalanan sepadan dengan hangat dan syahdunya mandalawangi 

tapi apa saya akan mampir lagi? 
*gtw deh*