instagram (tvn_drama)


Sebuah ulasan dari pencinta kisah romcom, TW! Spoiler!


Setelah sekian lama gak nangis karena nonton drama, Twinkling Watermelon berhasil bikin gue nangis sesenggukan semaleman sampe pala gue migrain. Mata sembab gue bahkan masih bertahan sampai keesokan harinya :'(


Tatapan hampir putus asa Ha Yi-chan (Choi Hyun Wook) pada hari dimana dia sadar bahwa dia telah kehilangan kemampuan mendengarnya pasti bikin siapapun yang nonton ikut sakit hati (tuh kan pengen nangis lagi)


Sedikit Tentang Twinkling Watermelon

Twinkling Watermelon merupakan drama rom-com yang menceritakan tentang Ha Eun-gyeol (Ryeoun), remaja 18 tahun yang menjalani hidup sebagai satu-satunya orang yang bisa mendengar di keluarganya. Ia kemudian menanggung beban yang cukup berat sebagai penyambung komunikasi di keluarga dan menjalani hobinya bermusik secara diam-diam. 


Hobi bermusiknya ini kemudian diketahui oleh ayahnya, Ha Yi-chan (Choi Won-young) yang kemudian menemuinya di salah satu aksi panggungnya. Ayahnya yang kecewa karena merasa dibohongi selama ini dan Eun-gyeol yang akhirnya jujur bahwa ia tidak mau lagi terus-menerus menjadi trophy untuk ayahnya membuat sesi 'debat nyelekit' di antara mereka terjadi.


Eun-gyeol kemudian kabur dan hendak merusak gitarnya. Namun, tiba-tiba ia menemukan sebuah toko musik yang menjadi awal sekaligus gerbang dari perjalanan waktunya ke tahun 1995. Dalam time travel-nya tersebut, ia bertemu dengan Ha Yi-chan muda yang gak cuman bisa denger tapi bahkan bisa nyanyi (kaget banget sih gue kalo jadi Eun-gyeol).


Menyadari bahwa ayahnya gak tuli dari lahir, Eun-gyeol dibantu Eun-yu yang juga melakukan time travel dari tahun 2023 kemudian mencoba mengubah takdir dengan cara berusaha menggagalkan kecelakaan yang menyebabkan sang ayah kehilangan pendengarannya. 


instagram (tvn_drama)

Ni Drama Vibesnya Anget Banget

Buat gue yang sedikit-sedikit merinding kalo kena plot twist (secara harfiah kalo dapet plot twist bulu kuduk langsung berdiri) drama ini bikin gue merinding berkali kali. 


Drama ini ngasih emosi yang kompleks banget ke penontonnya. Seneng, sedih, kaget, was-was, dan terharu banget sama friendship yang terjalin di antara mereka.


Rasanya seneng banget lihat gimana Eun-gyeol ngurus bapaknya dan wanti-wanti supaya semuanya berjalan dengan rencana dia, bagaimana persahabatan yang terjalin antara Eun-gyeol dan member Watermelon Sugar walaupun mereka sering banget berantem dan tantrum, bagaimana Yi-chan pelan-pelan mulai belajar bahasa isyarat buat ngedeketin Cheong-ah, pujaan hatinya, serta bagaimana Eun-gyeol dan Eun-yu kerjasama buat gagalin kecelakaan Yi-chan. Wah gila, kayaknya gue masih ketinggalan di tahun 1995 deh ini.


instagram (tvn_drama)


Jangan Lupa Siapin Tisu Sekotak

Episode 16 adalah puncak dimana semua emosi terasa meledak. Siapa yang gak nangis lihat Yi-chan yang selama ini tantrumnya ga ketolongan dan suara ributnya bisa bikin satu sekolah heboh kini menyadari bahwa dia gabisa denger suara dia sendiri. 


Siapa yang tahan liat Yi-chan yang bahkan dibilang gila sama temen-temennya saking optimis orangnya dan percaya selalu ada jalan keluar atas permasalahan tiba-tiba kelihatan sangat putus asa dan harus mengalami kejadian se-memukulkan ini. 


Gue gak nangis-nangis sendiri, ada orang lain di luar sana yang bahkan dikira kenapa-kenapa sama tetangganya akibat nangis sampe meraung-raung karena nonton scene ini. 


instagram (tvn_drama)
instagram (tvn_drama)


Acting pemainnya bagus-bagus banget! apalagi Ryeoun dan Hyun-wook, sangat menggambarkan bocah SMA tantrum freak yang punya karismanya sendiri. Eun-soo juga bagus banget meranin Cheong-ah yang walaupun ga ngomong apa-apa, emosinya sampe ke penonton.

No Film with No Lessons 

Butterfly effect is real! sekecil atau seremeh apapun pekerjaan yang kita lakukan, pasti punya dampak yang sangat besar bagi kehidupan kita dan kehidupan orang-orang di sekeliling kita. Termasuk bagi masa depan kita sendiri. 


Eun-gyeol lewat kesempatannya berhasil memperbaiki hubungan Cheong-ah dengan ayahnya yang kemudian berdampak sangat besar pada kehidupannya 28 tahun kemudian, (happy banget bangun-bangun jadi orang kaya)


Walaupun rasanya mustahil bagi kita bertemu dengan toko La Vida Music, pulang ke masa lalu, dan memperbaiki sesuatu, kita bisa belajar bahwa kita selalu punya dampak bagi hidup kita sendiri. Termasuk bagaimana kita membangun habit untuk menentukan masa depan yang ingin kita jalani. 


“People do not decide their futures, they decide their habits and their habits decide their futures.” 

-F. M. Alexander


Yichan mungkin saat itu belum memutuskan untuk kuliah di luar negeri, tapi ia memutuskan untuk tidak menyerah dengan keadaan, tetap belajar, dan tetap menjalin hubungan baik dengan teman-temannya, yang menyebabkan ia bisa tetap bersinar bahkan pada usia tuanya. 


Intinya makasih banyak buat mba fany yang nyuruh-nyuruh gue buat nonton drama ini, karena ini seru banget gilaa!!!


Worth to watch! nontonya di Viu ya guys...