Intro 

kali ini dina, fany, sela, tami, dan zahra berkesempatan bermain uang kaget jalan-jalan di sukabumi.

tidak seperti liburan pada umumnya yang bikin rileks dan santai, pada perjalanan ini mereka dituntut buru-buru dikarenakan harus mengejar kereta pulang (jam setengah enam sore) padahal baru sampe sukabumi (jam 11 siang)

akankah mereka ketinggalan kereta dan berakhir jadi gembel di kota santri ini? 

/Stasiun Bogor/

adegan liburan yang udah bikin kami heboh di kantor satu minggu terakhir ini diawali dengan sesi sport jantung sambil bolak-balik ngehubungin mba fany yang gatau kenapa 10 MENIT SEBELUM KERETA KITA BERANGKAT ENGGAK BISA DIHUBUNGIN. 

whatsappnya ceklis satu, dan telepon ke nomor biasa juga enggak dia angkat. 

gak mau ambil resiko gagal jalan-jalan ke sukabumi, 15 menit sebelum kereta dijadwalkan berangkat, kita berempat memutuskan buat check-in duluan sambil ninggalin notes ke bapak satpamnya kalau salah satu teman kita nanti akan datang menyusul.  

"jadi kita ninggalin dia mba?"
"ya habis gimana, masa kita jadinya gada yang berangkat ke sukabumi?"
"iya juga sih"
"duh gua mah mikirin hari senen aja ini di kantor, nanti dia sedih banget pasti" 

/Gerbong 4 Kereta Api Gede Pangrango/

setelah duduk di kursi kereta seharga Rp45.000, kami yang tidak kehilangan harapan masih berulang kali mencoba untuk menghubungi nomor mba fany yang tidak aktif-aktif itu. usaha itu kemudian membuahkan hasil karena tepat 5 menit sebelum kereta bergerak, mba fany mendadak bicara di ujung sambungan telefon. 

gua reflek berdiri dari kursi, panik sekaligus exited.

"tenang fan, lu cari kereta gede pangrango, di peron 2, tanya petugas aja, tiket lu udah kita check in-in" mba dina mencoba ngasih instruksi dengan tenang, maklum - hidupnya udah biasa dipenuhi huru-hara, kejadian kayak gini bukan hal baru buat dia. 

satu menit sebelum kereta dijadwalkan berangkat, sosok perempuan berbaju biru muncul dari pintu gerbong kereta...

ternyata hanya pramugari kereta yang numpang lewat 

tapi kalian tidak perlu kecewa, karena selang beberapa lama kemudian dibelakangnya menyusul perempuan berbaju biru dengan bucket hat coklat yang lagi senyam-senyum panik, siapa lagi kalau bukan fanili fanili ini sepeda baruku alias mba fany. 

persis saat kain celana hitamnya menyentuh jok coklat kursi ekonomi, roda kereta mulai berjalan.

KURANG MEPET APA MBA MBA SATU INI?

"mau tau gak kenapa gue telat" 

ujar mba fany setelah keadaan tenang sehabis kita berempat riuh melakukan tari saman untuk menyambut kedatangan dia. 

"soalnya gua yang bawa mobil"

kita semua tahu mba fany lagi belajar bawa mobil, TAPI KENAPA BELAJARNYA HARUS WAKTU MAU NGEJAR KEBERANGKATAN KERETA?

wallahu a'lam bishowab

/Stasiun Cisaat/

kami sampai di stasiun cisaat tepat waktu. sangking buru-buru dan gamau buang waktu sedetik pun, kami berencana untuk mesen grab car dari stasiun cisaat ke situ gunung setengah jam sebelum tiba di stasiun cisaat. 

tapi menghindari adanya momen dipukulin aliansi abang-abang grab sukabumi karena mesen grab padahal nyampenya masih lama, mba dina meminta gue mengurungkan niat itu. 

/Mobil Mas Dani/

grab kami akhirnya tiba dan kami naik tanpa ada drama salah masuk mobil. nama drivernya dani, setelah nanya tentang apakah kira-kira sore nanti akan ada driver grab yang bersedia menjemput kami di kawasan situ gunung untuk mengejar kereta pulang, mas dani menawarkan diri untuk menjemput kami kembali di gerbang masuk wisata situ gunung dengan argo yang kami sepakati bersama. 

mas dani kemudian berjanji akan menjemput rombongan petualang jompo ini di pintu gerbang sebelum pukul setengah lima sore. ia kemudian kami sumpah pocong supaya tidak mengingkari janjinya. 

/Pintu Gerbang Kawasan Wisata Situ Gunung/

baru banget turun dari mobil mas dani, bapak-bapak yang kami ketahui dipanggil calo menghampiri kami dan menawarkan akses masuk yang lebih murah dari tiket resmi yang dijual.

untuk 5 orang, pengelola resmi kawasan wisata membandrol tiket seharga Rp500.000, sedangkan calo menawarkan harga tiket untuk 5 orang hanya Rp400.000 dengan catatan satu orang akan dianggap sebagai sodaranya. mendapatkan penawaran ini, mba dina langsung pura-pura kebelet pipis dan lari menjauh, mba-mba satu ini emang berbakat jadi pemain lenong.  

setelah gue beli tiket di loket resmi yang ada di parkiran 2, kami berlima bergegas ngantri naik ojek untuk diantar ke situ gunung suspension bridge. 

oiya, kalau kalian beli paket wisata dengan harga Rp100.000/ orang, kalian akan mendapatkan:

- welcome drink 
- fasilitas ojek
- wahana situ gunung suspension bridge 
- wahana keranjang sultan 
- experience ke curug sawer
- kembalian kalo uang kalian lebih dari 100.000

/Situ Gunung Suspension Bridge/

tiba di penghujung jalan yang bopak, jembatan terpanjang di asia tenggara yang konon panjangnya mencapai 243 meter menyambut kedatangan kami. sebelum melintas di atas jembatan, kami sempat duduk sebentar dan berfoto di spider web yang menggantung di ketinggian.

orang yang melintas di atas jembatan akan dibekali pengaman semacam safety belt yang dilengkapi karabiner snap o di ujungnya. kami melintas sambil memandangi pepohonan adiwarna yang ada sekitar 100 meter dibawah kaki kami. 

udara sejuk, langit biru, jembatan yang kelihatan tidak berujung, serta rimbunnya warna-warni dedaunan - lokasi ini cocok sekali untuk tempat foto-foto materi posting di stori instagram. 

/Hiking Route/

menuju ke lokasi river tubing, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki. kalian tidak perlu khawatir kelaparan karena dibeberapa titik, penjual makanan dengan inflasi tingkat tinggi siap mengulurkan tangannya untuk membantu kalian. 

/Antrian Wahana Keranjang Sultan/

berikut timeline kegiatan yang kami habiskan saat mengantri wahana keranjang sultan: 

- 5 menit pertama = menghabiskan waktu mengantri dengan ngobrol dan makan cilok
- 5 menit kedua = cilok sudah habis, kami mengobrol saja dengan semangat
- 5 menit ketiga = mengobrol dengan helaan nafas 
- 5 menit terakhir =  kami yang tidak sabar akhirnya maju kedepan untuk menanyakan estimasi waktu ngantri yang rasanya tidak ada akhirnya ini. 

"paling 2 jam lagi mba" 

jawaban bapak-bapak itu serta pendeknya rute keranjang sultan membuat kami mantap untuk meninggalkan antrian wahana satu ini. 

/Curug Sawer/

air terjun dengan ketinggian 35 meter ini berjarak sekitar 1,7 km dari pintu gerbang kawasan wisata situ gunung. 

seperti duduk di depan blower raksasa, kira-kira begitulah experience yang akan kalian rasakan jika kalian menyempatkan diri duduk melepaskan pikiran di spot wisata satu ini. 

batu-batu besar yang rasanya enak dijadikan tempat termenung, tampias air dan angin gunung yang menyejukkan serta gemuruh ratusan liter air yang jatuh menghantam sungai menjadi tempat sempurna untuk sekedar melakukan agenda bengong rutin di akhir pekan.  

/River Tubing/

river tubing merupakan tujuan utama kami pergi ke kawasan situ gunung, dan dengan ekspektasi setinggi ini, aktivitas outdoor ini sama sekali gak mengecewakan. 

let you know guys apa aja hal yang bikin river tubing di situ gunung punya rate 10/10 di mata kita. 

- abang operatornya ga genit (most important thing) 
- abang operatornya bisa bantuin dokumentasi (most important thing) 
- hasil dokumentasi abang operatornya cinematic abies (plus point)
- jalur pengarungannya gak pendek-pendek banget (most important thing) 

oiya, harga river tubing belum termasuk paket tiket yang dibeli pertama ya. untuk main river tubing kalian perlu membayar lagi sebesar Rp50.000. tapi itu sungguh worth it dibayarkan dengan betapa fun-nya kebawa arus sungai yang gak seberapa, betapa segernya badan lu kena air dingin yang tidak berbau, berwarna, dan berasa ini, dan betapa menyenangkannya ketawa sama temen-temen di wahana satu ini. 

ini potret river tubingan kita yang (mungkin) bisa bikin kalian mupeng.




/Jalur Pulang/

kelar river tubing-an dan berenang sekejap di curug, kami bergegas melanjutkan perjalanan pulang karena sebentar lagi pukul empat sore (fyi kereta kita jam 17.36 dari stasiun cisaat) . kami kembali melintasi jembatan, lalu berjalan kaki menuju lapangan parkir. sungguh buang-buang energi karena seharusnya kita bisa memanfaatkan fasilitas naik ojek. 

sebagai oleh-oleh kami semua kemudian membeli mochi yang ada di halaman parkir situ gunung, harganya Rp50.000 untuk satu kotak mochi, tapi gue berani ngomong kalo mochinya emang seenak itu. 

mas dani tidak mengingkari janjinya, kami benar-benar dijemput jam 4, dan berkat jasanya ini akhirnya tidak ada adegan sport jantung lari mengejar kereta pulang yang sebentar lagi akan berangkat.

/KFC/

perjalanan di sukabumi hari ini selesai, kalian tidak lihat adegan makan sama sekali kan di tulisan di atas, bukan karena enggak gua tulis tapi karena kita emang ga ada waktu sama sekali buat makan. 

sempat galau mau makan malam apa, 5 orang jompo itu kemudian masuk ke gerai kfc dekat stasiun bogor. orang-orang kelaperan itu mulai makan sambil review perjalanan wisata hari ini.

layaknya orang yang baru pulang berwisata pada umumnya, mba tami kemudian mulai buka topik buat arrange perjalanan berikutnya. 

"itu aja din yang kerajinan tanah liat kayak kamu kemarin" 
"oiya itu berapa deh mba?" 
"50.000" 
"ih murah banget" 
"bisa dapet 20.000 malah kalo pake tanah wakaf" 

obrolan yang makin ngawur dan pak marno yang sudah nungguin shela untuk pulang menyudahi perjalanan pp super cape super seru kami hari itu. 

----------

jalan-jalan ke sukabumi 
jangan lupa beli moci 

ceritanya cukup sampai di sini
sampai jumpa lagii <3